Wednesday, May 19, 2010

Jangan Takut Berkarya Walau Kita Masih Muda


Info

Tulisan oleh Gracea Vebby (Gea), 18 th.; Ilustrasi/Wallpaper oleh Heri Kurniawan, 21 th*
Teman2 KAMU yang terkasih..
Kita sebagai kaum muda yang merupakan generasi penerus Gereja harus berani 
menjadi terang dan garam dunia. Tentunya dalam porsi kita masing2Setiap kita 
memiliki talenta yang berbeda-beda. Bapa telah mengaruniakan dan membekali 
anak-anaknya dengan kemampuan yang beragam, dengan maksud agar kita 
mengembangkannya, seperti perumpamaan tentang talenta dalam Injil Matius 
(Mat. 25:14-30).
Dalam pelayanan kita, kita tidak harus menjadi matahari yang gagah dan mampu
menyinari setiap penjuru dunia. Cukuplah menjadi lilin kecil yang rela meleleh 
untuk menerangi ruang yang gelap dan kosong.
Beberapa dari antara kita mungkin ada yang berpikiran, “Untuk apa aku 
melayani? Males ah.. Itu adalah tugas mereka orang dewasa.” Atau ada juga yang 
berpikiran, “Aku ini masih muda, apa yang bisa aku lakukan dengan segala 
keterbatasanku?”


Teman2…
Justru kita (baca: kaum muda)-lah masa depan Gereja. Bila 
tidak dimulai dari sekarang, kapan lagi??
Bukan tunggu nanti sudah tua kita baru mau melayani. Melayani itu tidak 
semata-mata berdiri di depan mimbar, menjadi singer, pemain musik, atau hal-hal 
lain yang indentik dengan “tampil ke muka umum”. Namun, melayani dalam arti 
yang sesungguhnya (paling tidak bagi saya) adalah dimana kita berani menjadi 
saksi Kristus lewat tingkah laku kita yang konkrit dengan segala keberadaan
dan kerelaan hati kita. Menurut saya, itu sudah cukup untuk menjadi seorang 
pelayan sejati.
Dalam melayani pasti ada saja tantangan dan godaan. Saya pernah mengalaminya. 
Suatu hari di malam minggu, saya diberi undangan disco time sweet seventeen dari 
teman saya, dengan bintang tamu artis terkenal, tapi di saat yang bersamaan ada 
PD kaum muda di Gereja. Tentu saja saya harus memilih. Saya bukan orang muda 
yang hebat dan dengan tegas mengatakan, “Yaa pilih Gereja donk. Ngapain ke 
sweet?? Tuhan itu di atas segala – galanya.”
Saya pun mengalami yang namanya dilema.
“Duuh, gimana yaa… Gw dtg PD ato ikut disco time yah?” tanya batin saya. 

I made this widget at MyFlashFetish.com.